Friday, 17 October 2014

Hujan Lebat (Api fitnah sedang membakar)

Hujan Lebat



Langit sangat cerah
pawana sangat gemilang
awam-gemawan bersinar terang
bayu memuput lembut
mencium pipi-pipi 
hingga mengundang kantuk

Semena-mena unggas bertempiaran
hilang dari pandangan
fauna bersahutan memanggil anak beranak
masuk lubang persembunyian
pohonan menggelepar mahu mencabut akarnya
mahu melarikan diri
berlarikah flora?

Kata pak tua budiman
yang arif ilmu hikmat
ini satu alamat ribut membeliung
hujan bakal mencurah tanpa henti
banjir besar melanda akan

Ternyata pak tua budiman tiada pengetahuan
masakan langit cerah mengundang petaka

Hingga terdengar suara yang hampir tenggelam
di musalla buruk beratap nipah cabuk
akan riwayat Muslim
tiadalah kami kenal si Muslim
tapi kami dengar riwayatnya

Katanya
kata sang kekasih
aku berdiri di bentengan
di sela-sela rumah kalian akan ditimpa hujan
mencurah-curah
hujan api
hujan fitnah

Maka kami berlindung dengan nama-MU
akan hujan yang sedang mencurah

S Sam Rizal 
Simpang Pulai 2005 13

No comments:

Post a Comment

Sites Bacaan Digital Edisi 06

https://sites.google.com/d/18U2yr6i-vDGsW_SusToDWgpUJBWZkBae/edit